Celebration of Silver Wedding Anniversary

24 Desember 2010, aku terbangun pukul 10.00…
Wuaaahh… Agak siang yah.. hehehe…
Harap maklum karena malamnya aku baru dapat memejamkan mata pukul 02.00 dini hari. Bukan bermaksud untuk begadang, tapi memang kemarin hari  yang sangat melelahkan. Melelahkan tapi sangat menyenangkan. Aku bersyukur karena boleh melewati 1 hari yang luar biasa.

Yup! Tanggal 23 Desember 2010, aku dan keluarga merayakan beberapa momen sekaligus.
Hari Ibu yang jatuh tepat 1 hari sebelumnya, Ulang tahun papiku yang persis jatuh pada tanggal 23 Desember, dan Ulang Tahun Perkawinan ke 25 Papi Mamiku atau bahasa kerennya Silver Wedding Anniversary.
Sebenarnya ulang tahun perkawinan papi mamiku jatuh pada tanggal 6 Oktober. Tapi karena beberapa hal, kami sepakat untuk merayakannya bulan Desember ini.
Jauh hari berbagai persiapan telah kami lakukan. Aku pun tak kalah sibuk dan heboh mempersiapkan acara ini. *ya itung-itung persiapan klo merid… hehehe…
Mulai dari undangan, souvenir, tempat acara, MC, pemusik, romo, tukang poto, salon, dan masih banyak lagi… Ternyata cukup banyak yang harus disiapkan. Padahal awalnya kami ingin mengadakan acara yang simpel dan ngga ribet.
Akhirnya setelah menyiapkan banyak hal selama kurang lebih 2 bulan, tibalah hari bersejarah… hihihi…
*sedikit ngerasain deh gimana persiapan kawinan… hehehe… :P

23 Desember 2010
Hari yang aku dan keluargaku nantikan. Pukul 14.00 aku dan mamiku harus tiba di salon untuk make-up lalu dilanjutkan dengan foto keluarga. Akhirnya setelah sekian lama tidak menyentuh bedak, wajahku harus ditutup dengan berlapis-lapis bedak.. (hampir lupa rasanya pakai bedak.. hehehe…).
Setelah diubahkan menjadi cantik dan ganteng aku dan keluarga memasuki photo session… Yippiiieeee… Ini bagian yang paling kusuka. Aku memang senang sekali difoto.. Jadi berada di studio foto merupakan suatu kenikmatan tersendiri.. ;)
Setelah itu aku langsung menuju restoran tempat papi mamiku akan merayakan ulang tahun perkawinan mereka. Kami hanya butuh waktu 10 menit untuk tiba di restoran karena lokasi salon dan restoran yang berseberangan.
Kami pun sibuk bersalaman dengan beberapa tamu yang telah hadir. Acara yang akan diawali oleh misa syukur direncanakan mulai pukul 17.30. Namun romo yang memimpin misa datang terlambat, hingga akhirnya misa baru dimulai pukul 18.30… Fiuhh… Aku sempat harap-harap cemas menanti kedatangan romo karena para undangan telah hampir memenuhi hall.. Sempat khawatir mereka akan meninggalkan tempat karena acara tak kunjung dimulai.. Tapi syukurlah kekhawatiranku tak terjadi. Misa syukur dan peneguhan janji perkawinan berjalan lancar.
Acara selanjutnya adalah makan malam (yang agak terlambat.. hehehe..). Pukul 20.00 para undangan baru dapat menikmati santap malam.
Aku pun langsung menghampiri bagian musik… Penyakit banci mic… hahaha… Aku menyanyikan beberapa lagu. Ya walaupun dengan nada yang berlarian di sana-sini, setidaknya aku senang dapat memberikan beberapa lagu di hari spesial papi-mamiku.. J
Perayaan kedua adalah ulang tahun papiku… Aku dan dd masing-masing membawa 1 cupcake dengan lilin di atasnya. It’s a surprise for him.

Happy birthday to you, Dad.. Wishing you a happiest life…

Puncak acara adalah saat pemutaran video nostalgia, yang berisi foto-foto masa muda, masa pacaran, pernikahan. Juga termasuk video ucapan dari beberapa saudara.
*psstt.. It’s also a surprise for my parents… hehehe…
Walaupun aku telah berulang kali melihat video itu, tapi aku merasakan suasana yang berbeda saat menyaksikan video itu bersama papi mami dan juga tamu undangan.
Aku merasakan bagaimana ada sebuah cinta yang luar biasa di antara papi mamiku.
Aku menjadi semakin yakin bahwa papi mami memang telah dipertemukan dan dipersatukan oleh Tuhan sebagai pasangan sehidup semati. Dan setelah mereka menginjak 25 tahun pernikahan, aku berdoa agar selamanya mereka tak pernah terpisahkan, agar selamanya cinta terus menjadi landasan dari kehidupan pernikahan dan juga keluarga kami.

Acara belum selesai. Perayaan ketiga adalah Hari Ibu..
Grogi menyerangku. Aku harus menyanyikan sebuah lagu yang khusus aku tujukan untuk papi mamiku.
Doa Seorang Anak
Sampai aku tiba di restoran, aku masih belum tahu akan mempersembahkan apa untuk kedua orang tuaku. Kado, tak kusiapkan.
Temanku mengusulkan lagu itu.. Awalnya aku menolak… A big NO!
Aku pernah mendengar lagu itu di sakramen perkawinan temanku, dinyanyikan saat kedua mempelai sungkem ke kedua orang tua mereka. Kuakui lagunya memang enak dan menyentuh. Dan pastinya sangat pas dinyanyikan saat itu. Tapi aku belum pernah mencoba menyanyikannya, bahkan aku tak tahu bagaimana nada-nadanya. Apalagi bila aku harus menyanyikan di depan banyak orang dan di saat special seperti ini, uufff… ngga deh…
Tapi setelah dibujuk, akhirnya aku mencoba… dan benar! Lagu itu sulit!! Huhuhu… Sempat ingin mengganti lagu, tapi aku pun tak ad aide. Jadi aku benar-benar berjuang mengingat nada-nada itu..
Akhirnya, aku maju dan menyanyikan lagu tersebut. Tentu saja dengan contekan partitur di hadapanku.. hehehe… Hasilnya…. Not bad lah… (menurutku ya…. hehehe… ga tau deh menurut penonton…). But that song specially dedicated to my parents… Aku tahu pasti lagu ini tak mampu menggambarkan besar dan tulusnya cinta mereka kepadaku dan juga adikku. Aku tahu lagu ini tak mampu menggambarkan betapa mereka telah banyak berkorban untuk aku dan juga keluarga. I just love you so much, my Dad and Mom.

Di dalam doamu, kau sebut namaku
Di dalam harapmu,kau sebut namaku
Di dalam segala hal, namaku di hatimu

Tak dapat kubalas cintamu ayahku
Tak ‘kan kulupakan nasehatmu ibu
Hormati orang tuamu
Agar lanjut umurmu di bumi

T’rima kasih ayah dan ibu
Kasih sayangmu padaku
Pengorbananmu meneteskan peluh ‘tuk kebahagiaanku

Tuhan lindungi ayah ibuku
Dalam doa kuberseru
Tetes air matamu yang kau tabur dituai bahagia


Acara hari itu  ditutup dengan foto bersama keluarga dan kerabat.
Huuuaaaaa…. Senangnya acara berjalan dengan lancar. Senangnya persiapan yang kulakukan tak sia-sia…
Aku baru tiba di rumah pukul 23.00.
Lelah? Sangaattt… (ga kebayang gimana nanti klo gue yg merrid… hehehe…)
Tapi aku sama sekali tak mengeluh. Bahkan aku bersyukur karena diizinkan untuk merayakan Silver Wedding Anniversary orang tuaku.
Perayaan itu bukan sekedar hura-hura atau makan malam di restoran. Tapi aku belajar banyak hal, tentang cinta, kesetiaan, tanggung jawab, pernikahan, dan juga tentang keluarga.


“A successful marriage requires falling in love many times, always with the same person”

Comments

Popular Posts