Apply Visa Taiwan dan Visa Cina

Masuk ke negara Tirai Bambu bukan pertama kalinya bagiku. Tahun 2002 dengan mengikuti tour, untuk pertama kalinya aku ke Cina. Karena ikut tour, tentu saja aku tak tahu menahu mengenai pengurusan visa. Ditambah saat itu masih termasuk remaja yang tak peduli urusan seperti itu.
Belakangan saat telah dewasa dan tidak lagi berpergian dengan tour, ditambah canggihnya teknologi yang sangat memudahkan aku untuk mencari tiket atau informasi apapun mengenai rencana perjalanan, aku pun memilih untuk mengurus segalah sesuatunya sendiri, termasuk visa.

Untuk pertama kalinya di bulan Mei 2015, aku mengurus sendiri visa Cina untuk aku dan Larry.
Dan baru saja, tadi siang aku mengambil paspor dengan visa Cina.

Sampai saat ini, warga negara Indonesia memang masih diharuskan mengurus izin masuk negara Cina. Namun proses pengurusannya pun sangatlah mudah. Tapi kali ini tidak semudah pengurusan yang aku lakukan dua tahun lalu. Prosesnya sama, tapi memang kaminya ajah yang rempong.. hahahaha..

Kali ini tujuan kami masih sama, Shenzhen. Dari Jakarta tidak ada penerbangan yang langsung menuju Shenzhen. Semuanya dengan transit. Jadi, sebelumnya di 2015, aku membeli tiket Cathay Pacific Jakarta-Hongkong direct. Dari Hongkong tinggal naik mobil atau kereta ke Shenzhen.

Kali ini, sebenarnya membeli tiket Cathay Pacific. Tapi iseng cek Singapore Airlines lagi promo, Jakarta-Hongkong jadi murah banget. Transit Singapore sih, tapi aku norak mau nyobain Singapore Airlines.. hahahaha.. Jadi transit gpp lahh..
14 September 2017, tiket issued untuk 28 Oktober 2017.
Setelah itu seharusnya segera mengurus visa Cina. Tapi seperti biasa kalo ga mefetttt tuh kurang greget emanggg.. Karena masih lebih dari satu bulan sebelum keberangkatan, kami pun santai. Mau buat pas foto aja malesssss banget.. Alhasil ngorek-ngorek foto-foto lama, masih ada! Ukurannya ga sama sih, tapi masih bisa dipotong.. hahaha..

Selasa, 10 Oktober 2017 baru mulai menyiapkan keperluan pengurusan visa. Super santai karena memang keberangkatan kami masih agak jauh. Pengurusan visa Cina yang aku baca di blog hanya sekitar 4 atau 5 hari. Jadi masih keburu donk yaaa..

Tiba-tiba si Larry memeriahkan suasana dengan bilang dia harus ke Taiwan tanggal 23 Oktober 2017. Tapi itupun masih tentatif, katanya. Masih ada kemungkinan bukan dia yang pergi melainkan temannya yang masih masih mengurus pembuatan paspor.

Rabu dan Kamis, 11 dan 12 Oktober 2017 kami lewati begitu saja karena masih menunggu kepastian temannya Larry. Kamis malam baru ada kepastian bahwa Larry yang harus pergi. Artinya visa Taiwan harus segera diurus karena setelahnya harus mengurus visa Cina. Beginilah nasib si hobi menunda-nunda..
Gerabak gerubuk siapin semua berkas, isi formulir online, print rekening tabungan, dll.
Jumat, 13 Oktober 2017 pagi, merasa semua sudah siap, kami masih santai-santai karena berdasarkan hasil browsing, apply visa Taiwan bisa dilakukan sampai sore.
Keluar rumah sekitar jam 10.30 pagi, masih berniat makan bakmi dulu deket rumah. Tapi tiba-tiba otak ini dapat pencerahan. Googling lagi dan ternyata oh ternyata penerimaan berkas pengajuan visa Taiwan hanya sampai pukul 11.30. Dharrrr! Ternyata aku salah inget, yang sampe sore mah visa Cina. Karena keseringan browsing Taiwan dan Cina sampe ketuker ingetnya.
Rencana makan bakmi batal total. Langsung cussss ke Gedung Artha Graha di SCBD, tempat mengurus visa Taiwan.
Di perjalanan emosi jiwa karena secara logika dan kebiasaan, dari rumah ke SCBD ga keburu sih 1 jam. Macetttt… Beruntung hari itu Jumat, jalanan agak sedikit kosong.
Tiba di lobby Artha Graha hanya 5 menit sebelum jam 11.30, Larry langsung kusuruh turun dengan membawa berkasnya. Aku yang memarkirkan mobil. Dia yang mau apply, aku yang sport jantung. Karena kalau hari itu tidak bisa, berarti harus mundur sampai Senin, 16 Oktober 2017. Visa Cina nya terancam!!

Baru selesai kuparkirkan mobil di Pacific Place, Larry sudah selesai.
Saat tiba, satpamnya aja sampe bilang, “Waduh masih bisa ga ya!”
Hoki nomor satu, masih keburu ambil nomor antrian. Prosesnya punya hanya sekitar 15 menit. Penyerahan berkas dan pembayaran.
Paspor dapat diambil 3 hari kerja, yaitu Selasa, 17 Oktober 2017.

Selasa, 17 Oktober 2017 dengan membawa tanda terima paspor, Larry mengambil paspornya. Lagi-lagi prosesnya pun sangat mudah dan cepet.

Selesai dari sana, langsung cussss ke The East, Kuningan untuk apply visa Cina. Karena Larry ada meeting, jadilah aku sendirian yang ke The East.
Parkir di lantai 5, aku langsung naik lift ke lantai 8. Setelah menukar KTP dengan guest card di meja keamanan depan lift lantai 8, aku langsung menuju tempat pengajuan visa. Di pintu, petugas bertanya tujuanku. Aku bilang, mau apply visa. Ditanya lagi, yang regular atau ekspres. Karena info yang aku dapat proses visa Cina adalah 5 hari kerja, jadi aku bilang, ‘ekspres’. Kami memang sudah berniat untuk pengurusan ekspres visa Cina untuk Larry. Udah siap bayar lebih.

Setelah mendapat nomor antrian E 177, akupun masuk. Ruangan luas dan cukup ramai, dengan banyak loket yang melayani. Sekitar satu jam, aku baru mendapat giliran. Di loket aku bertanya pada mbak yang melayaniku. Aku mendapat jawaban bahwa pengurusan regular akan memakan waktu 4 hari kerja terhitung hari ini.
Jadi visaku dan Larry akan selesai di hari Jumat, 20 Oktober 2017.
Anak hokiiiii!!!!
Nyerempetttt terus tapi hokinya selalu ada.
Akhirnya aku pilih pengurusan regular dengan biaya 540.000 per orang. Bayangkan kalau harus ekspres, yang hanya 3 hari kerja sebesar 900.000. Nyarissss aja 360.000 melayang!!

Di loket, berkasku langsung diperiksa oleh si mbak. Formulir yang telah aku isi secara online, ada yang harus diperbaiki. Dengan dipinjami tipe-x si mbak, aku menghapus data yang salah dan membetulkannya. Setelah semua beres, aku diberi selembar tanda terima bertuliskan namaku, jumlah paspor, tanggal pengambilan.
Proses hari itu selesai.

20 Oktober 2017
Sekitar pukul 2 siang aku tiba di lantai 8 dengan langsung mengambil nomor antrian untuk pengambilan paspor dan mendapat nomor C 223 dengan 55 orang mengantri di depanku. Rame!
Satu jam kemudian barulah nomorku dipanggil. Aku menuju loket 17 dan membayar total 1.080.000 untuk 2 visa. Setelah itu, aku ke loket 20 untuk mengambil paspor.
Horeeee!!!
Selesaiiiii…

Pengalaman mengurus sendiri visa Taiwan dan visa Cina sekaligus dalam waktu hampir bersamaan, aku share langkah-langkahnya yaa.. Berkas yang dibutuhkan pun sedikit berbeda.

Di Indonesia tidak ada kedutaan Taiwan, jadi pengurusan visa dilakukan di Taipei Economic Trade Office (TETO) yang berada di lantai 17 Gedung Artha Graha, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Jam operasional:
- Penyerahan berkas visa: 08.30-11.30 WIB
- Pengambilan visa: 13.30-16.00

Berkas untuk visa Taiwan:
1. Formulir pengajuan aplikasi yang telah diisi secara online melalui web
2. Paspor asli yang masih berlaku dengan masa kadaluarsa lebih dari 6 bulan
3. Fotokopi paspor
4. Dua lembar pas foto dengan background putih, ukuran 4x6
5. Fotokopi kartu keluarga
6. Fotokopi rekening tabungan 3 bulan terakhir
7. Surat keterangan kerja

Biaya pembuatan visa Taiwan adalah sebesar 625.000 untuk single entry.


Untuk pembuatan visa Cina dilakukan di Chinese Visa Application Service Centre, lantai 8 Gedung The East, Lingkar Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Pengajuan berkas dengan mengambil nomor antrian maksimal pukul 15.00

Berkas untuk visa Cina:
1. Formulir pengajuan aplikasi yang telah diisi secara online melalui web www.visaforchina.org
2. Paspor asli yang masih berlaku dengan masa kadaluarsa yang masih lebih dari 6 bulan
3. Fotokopi paspor
4. Dua lembar pas foto dengan background putih, ukuran 3,3x4,8
5. Tiket pesawat (pulang pergi)
6. Voucher hotel (bisa melakukan booking di aplikasi hotel yang free cancellation)

Biaya pembuatan visa Cina untuk single entry adalah 540.000, terdiri dari biaya visa sebesar 300.000 dan biaya jasa pembuatan visa sebesar 240.000.

Pembuatan visa kedua negara ini sangat mudah dan cepat, asalkan semua syaratnya lengkap.
Jadi, dengan datang dan mengurus sendiri bisa hemat biaya agen..

Sebagai tambahan, bagi yang memiliki visa negara-negara tersebut di bawah ini dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, tak perlu lagi mengajukan Visa Taiwan:
- Amerika
- Jepang
- Korea
- Australia
- New Zealand
- Schengen

Comments

Popular Posts