Kisah Sederhana
Secuil cerita yang tersisa dari hari
ulangtahunku…
Mungkin apa yang akan kuceritakan
sangat sederhana atau malah biasa saja. Tapi bagiku sendiri, cukup menyentuh
hati.. hehehe..
21 Juli adalah hari ulangtahunku. Karena
harus membagi perayaan dengan beberapa pihak, jadilah hari Minggu, tanggal 22
Juli, aku mengundang sahabat baikku untuk makan sore.. (tidak bisa disebut
makan siang ataupun makan malam karena memang kami makan sekitar pukul 16.00.. hehe..)
Aku memilih sebuah restoran Jepang
di Plaza Indonesia. Aku pun meminta sahabatku datang pukul 15.00. kupilih
restoran tersebut karena memang makanannya yang lezat dan juga suasana
restorannya yang nyaman.
Dengan plus plus ngaret akhirnya teman-temanku datang membawa kue lengkap
dengan lilin menyala, daaannn suara nyanyian lantang ‘happy birthday’. Yang terakhir ini memang membuat mukaku merah
padam. Bagaimana tidak, semua pelayan restoran tersebut ikut bernyanyi, bersama
tepuk tangan mereka. Aduuuhhh… Rasanya sudah terlalu tua yah untuk dinyanyikan ‘happy birthday’ di tempat umum seperti
itu.. hehehe.. Jadi saat itu, dengan sigap aku memalingkan mukaku ke tembok
karena sangat jelas semua mata memandangku.. (hahaha.. pede abisss.. :P)
Ceremony kecil tersebut pun usai setelah foto bersama kue
ulangtahunku. Kupanggil seorang waitress.
Kumintai dia tolong untuk menyimpan kue ulangtahunku di freezer restorannya. Si mbak yang kupanggil pun menyambut kueku
dengan sumringah. Badannya mungil, juga wajahnya yang masih terlihat imut.
Sore pun bergulir dengan menyantap
hidangan khas Jepang lalu dilanjutkan dengan cerita-cerita dariku dan
sahabat-sahabatku. Melepas rindu lebih tepatnya…
Mereka adalah teman semasa kuliahku.
Lulus hingga sekarang, rasanya bisa dihitung dengan jari berapa kali kami
bertemu. Dunia kerja telah menyita waktu kami. Kalau semasa kuliah hampir
setiap hari bertemu, sekarang semua berbeda. Sebulan bahkan kami tak sempat
bertegur sapa, sekalipun di dunia maya.. hehehe..
Berat menenteng kamera gede, rasanya tak puas bila perayaan
ulangtahunku tak ditutup dengan jeprat jepret bersama.. :P
Kupanggil lagi seorang waitress, dan
si mbak tadi yang kembali datang menghampiri. Wajahnya kembali sumringah ketika
kuserahkan kamera gedeku padanya.
“Mbak, tolong fotoin yah,” pintaku.
Si mbak tersenyum dan langsung
mengarahkan kamera kepada kami.
1… 2… chiiiiisss…
Pikirku, ‘gaya banget nih si mbak pake
chiisss segala.. hahaha.. Gaul boo..
;D
Setelah jepret pertama, “Sekali lagi
yah..”
Kami serempak menyahut, “Wah, dengan
senang hati, mbak.. Berkali-kali juga boleh..”
Jiwa asli kami pun menyembul keluar:
narsis.. hahaha..
Setelah puas dengan hasil jepretan
si mbak, kami pun kembali asik berfoto ria hingga akhirnya kami harus berpisah.
Entah berapa lama lagi kami bisa berkumpul, mungkin saat ada event ulangtahun lagi.. Itu pun kalau
aku diundang.. hahaha.. *ngarep.. :P
bersama sahabat... hasil jepretan si mbak.. :P |
7 Agustus 2012
Lebih dari 2 minggu sejak celebration di Plaza Indonesia, aku pun
mendatangi restoran yang sama. Restoran ini memang menjadi favoritku dan
keluarga. Enak.. Recommended..
Tapi kali ini aku tak ke Plaza
Indonesia.
Ada sebuah mall baru dekat dengan rumahku. Kota Kasablanka. Pernah mencoba? Hehehe
Mall yang masih dalam tahap finishing.
Restoran Jepang tersebut sudah kuincar karena memang letaknya yang eyecatching. Setiap melintasi mall tersebut, nama restoran tersebut
seakan menggoda.. hehehe..
Hari ini kali kedua aku ke Kota
Kasablanka, sejak pertama kalinya beroperasi pada tanggal 28 Juli 2012. Dalam 10
hari, telah 2 kali aku ke mall baru
ini.. :P
Kali ini bersama keluargaku untuk dinner di restoran Jepang favorit kami.
Mall raksasa nan megah, tapi belum
banyak toko atau restoran yang buka. Jadi suasana masih sangat sepi. Pun dengan
restoran ini. Aku pun masuk dan langsung menempati salah satu meja. Di depan
pintu, aku disapa oleh seorang waitress..
“Moshi.. Moshiiii…”
Aku pun duduk dan memesan Large Burger Mozaro. Sambil menunggu,
kumainkan gadgetku hingga kusadari
ada seorang waitress berdiri di meja
sebelah. Awalnya dia seperti hendak merapikan kursi. Adikku yang sempat bingung
dan berpikir betapa hebat restoran ini sampai letak kursi dan meja pun harus
sangat rapi.. Tiba-tiba waitress tersebut
membuka suara, “Mbak, yang langganan di Plaza Indonesia kan yah?” Aku
memandangnya dan langsung ingat… “Oalaahh.. Si mbak yang di PI yah.. Pantes
tadi pas masuk koq kayak pernah liat..”
Ternyata si mbak itu sengaja
mendekati meja kami hanya untuk menyapaku. Dia, si mbak yang melayaniku saat
perayaan ulangtahunku di Plaza Indonesia. Dia dimutasikan ke Kota Kasablanka.
Aku dan adikku berdecak kagum. Hebat
sekali si mbak ini… Lebih dari 2 minggu, pastinya dia telah bertemu dengan
ratusan orang. Dan dia masih mengingatku… Yaaa mungkin karena wajahku yang unik
hingga mudah diingat atau memang karena saat di Plaza Indonesia aku merayakan
ulangtahunku.. hehehe.. :P
Rasanya sangat wajar bila customer yang mengingat wajah pelayan
atau pemilik sebuah toko atau restoran. Tapi si mbak ini sebagai pelayan, mampu
mengingat tamu yang datang ke restorannya. Hebat!
Kalau saat di Plaza Indonesia aku
meminta tolong dia untuk menjepret aku dan teman-temanku, kali ini kuajak dia
berdiri di sampingku untuk berfoto bersama. Kuserahkan gadget pada adikku dan dia yang mengambil gambar aku dan Mbak Mega.
Akhirnya kuketahui nama si mbak ini.. hehehe..
Tanpa malu dan ragu, dia langsung
berada di sampingku, tersenyum kecil dan dijepret.. hehehe…
Aku pun tersenyum mengingat
perjumpaan aku dan Mbak Mega. Ada sebuah rasa yang tak tergambarkan ketika
mengetahui ada waitress yang masih mengingat tamunya dan tanpa sungkan menyapa
kembali tamu tersebut. Mungkin hal yang sangat sederhana, tapi dari Mbak Mega
aku merasakan adanya keajaiban kecil.. Di tengah dunia yang individualistis sekarang ini, aku tersadar masih ada kepedulian terhadap sesama. Belum lagi aku melihat kepolosan dan kesederhanaan darinya.
Terima kasih, Mbak Mega.. Salut pada ‘si mbak ini’… ;D
inilah si Mbak Mega.. hehehe... :D |
Comments
Post a Comment