Tak Perlu
Saat berpapasan denganmu, aku
melihat senyummu.
Tapi tak perlu kubertanya ada apa di
balik senyum itu.
Saat menyapamu, aku mendengar ‘hai’
keluar dari mulutmu.
Tapi tak perlu kubertanya ada maksud
apa di balik sapaan itu.
Saat berbicara denganmu, aku mendengarkan
semua ceritamu.
Tapi tak perlu kubertanya tentang
kebenaran cerita itu.
Saat bersamamu, aku menikmati
keberadaanmu.
Tapi tak perlu kubertanya apa yang
sedang ada di pikiranmu.
Aku mengenalmu untuk sebuah niat
yang baik.
Aku menjalin hubungan denganmu untuk
sebuah tujuan yang baik.
Aku berteman denganmu untuk sebuah
maksud yang baik.
Kehadiranmu merupakan berkat dalam
hidupku.
Jadi tak akan kurusak dengan pikiran
buruk tentang dirimu.
Aku berteman denganmu, berarti aku
percaya padamu.
Tak perlu aku bertanya arti senyummu.
Yang perlu aku lakukan hanyalah
percaya padamu.
Tak peduli apa maksud di balik perkataanmu.
Yang perlu aku lakukan hanyalah
terus menjalin hubungan baik denganmu.
Tak perlu aku curiga pada sikapmu.
Yang perlu kulakukan hanya menerima semua hal tentang dirimu.
Andai semuanya bisa begitu sederhana.
Mungkin seperti itulah cermin persahabatan yang tulus.
Tanpa rasa curiga, hanya percaya.
*sebuah kisah kecil seorang ‘aku’ yang
menyadarkan aku untuk berhenti berprasangka buruk tentang orang lain… :)
Comments
Post a Comment