Lourdes


Wisata rohani terus berlanjut..
Dari Nevers, Perancis aku dan rombongan kembali naik ke bus dan berjalan jauh.. ehhhmm sekitar 6 jam menuju kota impian seluruh umat Katolik..

LOURDES

Dulu, di bayanganku Lourdes hanyalah sebuah tempat luas yang di dalamnya terdapat gua maria. Tapi ternyata aku salah. Lourdes adalah sebuah kota yang tentu saja mayoritas penduduknya beragama Katolik.
Memasuki kota ini, jalanan yang terbentang tidak lebar. Di kiri kanan jalan berderet toko rohani dengan ratusan Rosario menjuntai. Mulai feel amazing.. hehe..
Kalau di Jakarta toko rohani menclok satu satu dan sulit dicari, di Lourdes setiap langkah dan setiap mata memandang yang akan kita temui adalah barang-barang rohani.
Berbagai jenis Rosario, kalung, liontin, gelang, dan berbagai barang rohani lainnya berhasil membuatku ingin langsung turun dari bus.. *kalappp hahaha…

Dan yang menakjubkan lagi, hotel bagaikan jamur.. Bahkan hanya dengan jalan kaki beberapa meter saja aku pasti akan mendapati beberapa hotel. Mungkin karena kota ini menjadi tujuan berbagai turis dari seluruh negara, jadi tak heran bila hotel menjadi sesuatu yang amat sangat mudah ditemui. Dan memang menurut tour leaderku, Lourdes menjadi salah satu kota dengan hotel terbanyak.. Jadi jangan khawatir tidak dapet tempat bobo kalo ke sini.. hohoho..
Sore hari, aku tiba di hotel. Bus berhenti langsung di depan pintu masuk hotel, dijalanan kecil. Jangan bayangkan hotel dengan tempat parkir yang luas. Mirip ruko-ruko.. Dengan ukuran bus yang raksasa, jalanan makin terasa kecil.. hahaha..
Setelah check-in, saatnya mandi lalu bersiap dinner.. hehehe.. Hotel yang sederhana namun nyaman dan khas Eropa. Dengan lift yang masih dilapis pintu kayu dan kaca, semakin menambah aroma Eropa.. hehehe..

Setelah dinner di hotel, rasanya semakin tak sabar. Aku masih sangat penasaran sama yang namanya Lourdes.. Yang mana sih yang disebut Lourdes? Masih sebatas bayangan di kepalaku.. hehehe..
Akhirnya menjelang gelap, sekitar jam 8 malam (di sana matahari baru tenggelam sekitar pukul 8 malam, malah saat di Nevers, pukul setengah 10 malam baru gelap!) kami serombongan berjalan memasuki pelataran Lourdes. Memasuki pintu, rasanya deg-degan.. hehe.. *sedikit lebai…
Aku harus berjalan beberapa meter sebelum akhirnya aku dapati sebuah bangunan besar, mirip kastil di dongeng.
WOW!!!
AMAZING..
Benar-benar seperti istana, terbuat dari batu, berwarna abu-abu. Ada mahkota raksasa berwarna emas pula. Luar biasa.. Bangunan tersebut akhirnya aku ketahui ternyata kapel.
Aku berjalan lagi dan kutemui GUA MARIA. Beautiful!
Kulihat ratusan orang sedang berdoa di depan gua besar tersebut. Melihat gua maria yang segitu besarnya, aku langsung kalap ingin foto-foto. Sambil  masih bingung dan bengong, aku mengikuti arahan tour leader. Kami semua disuru berbaris di belakang orang-orang yang jumlahnya kuduga sudah mencapai ratusan orang. Bahkan aku tak mampu melihat kepala barisannya. Aku hanya bisa bertanya dalam hati, ‘Ini disuruh baris mau ngapain sih?’
Kami semua memegang lilin panjang, tanpa tahu akan berbuat apa. Kerumunan barisan ini mulai membuatku pusing, sementara langit semakin gelap. Barisan semakin panjang di belakang kami, juga tak sabar menanti apa sebenarnya yang akan kami lakukan.
Akhirnya lilin yang kami pegang mendapatkan apinya. Gelapnya malam mulai menjadi terang saat semua orang memegang nyala lilin. Barisan pun mulai bergerak maju. Kami mulai melangkah maju perlahan dan diiringi lagu Ave Maria. Yang membuatku terperangah adalah saat bagian reff lagu tersebut.
Ave Ave Ave Maria
Ave Ave Ave Maria

Kami semua mengangkat lilin yang kami pegang. Pemandangan yang begitu indah di tengah gelap malam!! Merinding! Lagu tersebut terus diulang dalam berbagai bahasa yang ada di dunia, termasuk Bahasa Indonesia. Meskipun bagian bait dinyanyikan dalam berbagai bahasa, bagian reff dinyanyikan dalam bahasa yang sama. Jadi semua orang tanpa terkecuali mampu menyanyikan lagu tersebut sambil mengangkat nyala lilin. Luar biasa! Ratusan bahkan sepertinya ribuan orang menjadikan malam begitu bercahaya.
Selain menyanyikan lagu Ave Maria, kami pun mendaraskan doa Bapa Kami dan Salam Maria, tentu saja dalam puluhan bahasa yang ada di dunia.
Tapi aku masih belum mendapatkan jawaban mengapa aku harus berjalan di tengah kerumunan orang sambil bernyanyi dan berdoa. Aku terus berjalan memutari jalanan dan akhirnya mendapati bahwa kami semua sedang mengarak patung Bunda Maria. Acara ini selesai saat patung tersebut tiba di depan kapel berbentuk kastil.
Acara perarakan selesai dan seluruh umat, dengan berbagai jenis warna kulit pun membubarkan diri.
Aku sendiri langsung menyerbu toko-toko rohani. Kalap! hehehe.. Sampai akhirnya semua toko tersebut tutup, aku pun beranjak masuk hotel.
Sleep tight after some great things I’ve got this day.. :)

Second day in Lourdes
Pagi buta diawali dengan perayaan Ekaristi di gua maria. Udara sejuk nyaris dingin menambah syahdu misa pagi. Rombonganku kebagian tugas mengisi koor dan aku didelegasikan tugas untuk memimpin lagu-lagu. Lama tak pelayanan, ada rasa rindu yang terpuaskan saat mengisi nyanyian di misa pagi di Lourdes. Misa konselebrasi berlangsung singkat. Selesai misa, kami bersiap mengadakan Jalan Salib. Tidak terlalu lama, kami pun kembali ke hotel untuk sarapan. Kemudian bersiap untuk kembali ke pelataran untuk mengantri mandi.
Mandi?
Tentu saja bukan mandi biasa, tapi mandi air suci.. hohoho..
Antriannya panjang dan kami harus menunggu berjam-jam sampai akhirnya berhasil masuk ke kolam air suci. Sekitar 3 jam menanti menjadi waktu yang membosankan. Kami duduk di bangku sambil sesekali antrian maju beberapa langkah. Kami pun bernyanyi lagu-lagu Maria sambil menikmati pemandangan berbagai jenis orang dari seluruh belahan dunia.
Saat akhirnya berada di dalam dan bersiap untuk membasuh tubuh, entah mengapa air mataku mengalir dengan sendirinya. Ada rasa haru yang kuat kurasakan. Aku merasa begitu dekat dengan Dia dan Bunda Maria. Rasanya tak mampu terungkapkan dengan kata-kata. Rasa syukur, senang, bahagia, campur aduk menjadi satu.

Selesai ‘mandi’, waktunya untuk bebassss!!!! Hehehe..
Jalan-jalan sendirian di negeri orang? I did it!
Kota ini mirip komplek perumahan dengan toko-toko berjejer. Aku benar-benar menjadi turis. Celana pendek dan tas ransel, turis bangeettt yah! Hehehe..
Sempat takut diculik sih.. hahaha.. tapi keinginanku menyusuri kota ini membuatku terus melangkah mengelilingi keramaian kota sambil sesekali lirik-lirik barang rohani. Lihat toko liontin Maria, berhenti dan belanja. Liat toko eskrim gelato, jajan.. hahaha.. Nikmatnya jalan-jalan sendirian! Modal nekat ajah.. hehehe..

Kembali ke hotel, waktunya bobo sore sambil menunggu dinner.
Nikmatnya liburan ya seperti ini: jalan-jalan, foto, tidur, jajan, makan.. hahaha..

Selama dinner, rasanya gelisah..
Ini malam terakhir berada di Lourdes, tapi aku belum puas jeprat jepret di bangunan megah itu. Hampir pukur 8 malam. Walau langit masih terang, rasanya tak sabar untuk ngacir dan foto sebanyak-banyaknya..

Setelah dinner, aku pun langsung menuju ke Gua Maria Ajaib tersebut. Bagaimana tidak ajaib kalau aku menyaksikan ratusan orang yang datang memohon doa, harapan, serta kesembuhan. Bahkan amat banyak orang sakit yang tergeletak di tempat tidur dan harus didorong oleh para volunteer. Pemandangan yang luar biasa, di tengah ketidakberdayaan kita masih bisa berharap padaNya.

Pagi terakhir di Lordes…
‘Diharuskan’ bangun pagi sekali, di tengah udara yang jelang dingin. Bersiap, mandi dan langsung menuju Kapel kecil di pelataran Gua Maria. Mengawali hari dengan misa singkat bersama beberapa rombongan lain. Rasanya semakin tak terkatakan. Merayakan misa untuk kesekian kalinya selama perjalanan ‘jauh’ ini menjadi sesuatu yang begitu berarti.

Dan Lourdes akan terus terekam dalam benakku, sampai kapanpun.. :)

prosesi lilin

bersiap untuk prosesi lilin

sebelum jalan salib

perhentian jalan salib

antri mandi.. hehe..

mahkota raksasa

nasi goreng.. hihihi..

indah

'kastil'

beautiful Lourdes


Comments

Popular Posts