When My Little Dreams Come True
Kata
orang, jangan pernah takut untuk bermimpi.
Kata
pepatah, taruhlah mimpimu setinggi bintang di langit.
Kata
lagu, mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia.
Kataku,
mimpi adalah sesuatu yang pasti akan melengkapi keindahan hidup.
Aku
yakin kita semua pasti pernah bermimpi, atau malah ada orang yang selalu
bermimpi saat tidur. Tapi yang kumaksud adalah mimpi tentang keinginan,
cita-cita, atau harapan. Seperti anak kecil yang bila ditanya, ‘Nanti sudah
besar mau jadi apa?’ akan menjawab, ‘Dokter!’ ‘Pilot!’ ‘Penyanyi!’ Atau lebih
sederhananya, apa yang menjadi keinginan atau kerinduan kita.
‘Aku
ingin memiliki sebuah rumah.’
‘Aku
berencana menikah 3 tahun lagi.’
‘Aku
berharap memiliki motor.’
Banyaakkkk
sekali hal yang menjadi keinginan kita. Ya, itulah mimpi. Tanpa kita sadari,
setiap saat hidup kita selalu dipenuhi dengan mimpi. Masalahnya hanya pada
bagaimana cara mewujudkan mimpi-mimpi tersebut. Tak jarang orang yang hanya
menyimpan mimpi itu di pikiran, tanpa melakukan apa pun untuk mewujudkannya.
Tak jarang juga yang menganggap mimpi-mimpinya terlalu muluk dan tak akan
pernah mungkin untuk diwujudkan.
Aku
sendiri pastinya sering menciptakan impian-impian. Dan sudah pasti aku yang
sekarang adalah hasil dari mimpi-mimpiku dan juga usaha untuk mewujudkannya…
Baru
saja aku terkagum akan kekuatan mimpi yang kubuat sendiri. Dan tanpa diduga,
aku berhasil mewujudkannya.
Mimpiku
kali ini mungkin terlalu sederhana bagi sebagian orang. Tapi bagiku, ini mimpi
yang telah menahun kusimpan.. hehehe..
Menjadi
penyiar radio…
Itu
salah satu mimpi kecilku.
Aku
mulai mendengarkan radio saat duduk di bangku SMP.
Sejak
saat itu, aku setia mendengarkan beberapa channel
radio yang pas di telingaku. Selama itu pula, aku ‘mengenal’ banyak penyiar
kondang yang dengan suara hebat mereka ternyata mampu menghipnotisku. Tanpa
sadar, aku memupuk sebuah keinginan kecil untuk menjadi seperti mereka.
Penyiar
radio, bagiku, adalah orang-orang hebat. Tak pernah berhenti aku mengagumi
kemampuan mereka bercuap-cuap di depan microphone
dan mampu menyedot perhatian jutaan pendengar.
Sejak
SMP aku memang telah bermimpi untuk menjadi penyiar radio. Tapi seperti
kebanyakan orang, aku pun menganggap mimpiku itu hanyalah angan yang tak akan
pernah menjadi nyata. Tak mungkin rasanya seorang Veliska menjadi penyiar
radio. Suara pas-pasan, pengetahuan yang ala kadarnya sudah pasti menjadi
penghambatku untuk cuap-cuap.
Kusimpan
mimpi kecilku itu hanya di dalam hati. Sampai 3 minggu lalu, 13 tahun sejak
awal mimpi itu muncul, tiba-tiba aku berkata, “Satu-satunya hal yang sangat
ingin kulakukan dalam hidupku adalah menjadi penyiar radio.” Saat mengucapkan
kalimat itu, aku masih tak tahu bagaimana harus mewujudkannya.
Seminggu
kemudian, di kantor aku menerima e-mail
dari Training Department. Tugas
mereka menyusun berbagai kegiatan yang berhubungan dengan Isinya undangan untuk mengikuti workshop Public Speaking. Aku langsung
menekan tombol ‘accept’ yang artinya
aku akan hadir dalam workshop tersebut.
Di pikiranku, aku akan mengikuti workshop
mengenai cara berbicara di depan umum atau di sebuah forum terbuka. Tapi
pikiranku salah.
Ternyata
aku mengikuti workshop penyiar
radio!!
Aku
hanya terdiam dan tak percaya. Ini yang aku harapkan sejak bertahun-tahun lalu.
Di
awal workshop, si fasilitator
memberitahu bahwa setiap peserta akan diberi kesempatan untuk mencoba berbicara
sebagai penyiar. Dan kemudian akan dipilih 5 orang yang nantinya akan menjadi
penyiar tetap di radio kantorku. Yup! Di perusahaanku memang ada siaran radio
yang mengudara setiap hari Senin pagi.
Rasanya
semakin tak menentu. Senang! Ingin rasanya menjadi satu dari 5 orang terpilih
itu dan menjadi penyiar. Walaupun belum tahu apakah akan terpilih, tapi aku
senang karena bisa mengenal dunia siaran. Dunia yang selalu aku impikan sejak
lama.. :D
Setelah
diberikan pembekalan materi, aku pun mendapat giliran untuk berbicara layaknya
penyiar radio. Lalu suara dan gaya bicaraku pun dinilai.
Di akhir
acara, panitia menginformasikan bahwa 5 orang yang terpilih akan diberitahu
melalui e-mail.
Keesokan
harinya, aku menerima e-mail dari Training Department.
Di
dalamnya tercantum 5 orang terpilih yang akan menjadi penyiar. Daaannn aku
melihat namaku di nomor ketiga!
Aku
menjadi penyiar!! Impianku terkabul!!
Rasanya
ingin melompat setinggi-tingginya, meluapkan kebahagiaanku!!
Hip
hip horraayyyy!!!
This is what I called ‘dream comes true’!
Hari H: Rekaman suara.
Radio
amatir, jadi memang siaran tidak disiarkan secara langsung. Aku dan partner siaranku melakukan rekaman
siaran 1 hari sebelum suara kami mengudara di seluruh kantor.
Rasanyaaaaa
amat sangat deg-degan.
Memang
ini yang telah lama kunantikan. Dan memang akhirnya aku berhadapan dengan mimpi
yang jadi kenyataan. Senang yang teramat sangat!
Tapi
nyatanya, ketika harus berhadapan dengan microphone
mini tetap membuatku grogi dan tak percaya diri. Karena selama ini aku tak
pernah tahu seperti apa suaraku sendiri. Aku hanya tahu bahwa suaraku tak bagus
dan rasanya tak mungkin mengudara di radio.
Kali
ini, mau tak mau aku harus bersuara sebagai penyiar radio amatir selama 30
menit. Awalnya ada rasa takut. Tapi akhirnya aku mulai menikmati siaran
perdanaku.
Rekaman
tersebut selesai pada take pertama,
tanpa pengulangan. Tinggal menunggu saat rekaman tersebut mengudara… Fiuuhhh…
28 November 2011
Saatnya
suaraku mengudara!!
So excited!! :D
Ini
pertama kalinya aku mendengar suaraku sendiri. Ternyataaaa, tak seburuk yang
kubayangkan selama ini… Suaraku boleh juga lohh.. hehehe… *narsis.. :P
Dan ini
juga pertama kalinya suaraku mengudara di seluruh kantor pusat dan cabang.
Dan
yang paling penting ini adalah mimpiku
yang menjadi kenyataan.
Rasanya….
WOOWWW!!! :D :D
It’s so amazing!!
Dia
membiarkan aku merasakan apa yang menjadi impianku selama ini.
Memang
aku siaran tanpa microphone, headset, atau mixer seperti di studio radio komersial. Tapi mendengar suaraku
mengudara, telah memberikan kepuasan yang luar biasa.
Thanks, Lord for this amazing real chance for me…
Thanks, Lord for always hearing my dreams and hope…
You are the best and will always be.. :D
Comments
Post a Comment