Dengarlah!

Pernah merasa tidak didengarkan? Atau dalam suatu pembicaraan, kita merasa tidak diperhatikan oleh lawan bicara?
Rasanya pasti sangat tidak mengenakkan. Kita pasti kesal saat lawan bicara yang kita ajak bicara malah asyik sendiri atau sibuk dengan gadget pribadinya.
Lalu, bagaimana dengan kita sendiri? Pernahkah kita juga mengacuhkan orang lain yang sedang berbicara pada kita? Pernahkah kita merasa lebih tahu dan segera memberikan solusi saat ada teman yang curhat kepada kita?
Atau malah kita tak sadar telah sering melakukan hal-hal tersebut?
Minggu lalu aku berkesempatan mengikuti sebuah training. Salah satu sesinya membahas tentang ‘Mendengarkan dan Didengarkan’. Dan di sesi tersebut aku menemukan sebuah kutipan yang sangat bagus, yang pastinya menyadarkan aku untuk selalu mendengarkan. Kutipan ini menyadarkan aku untuk tidak selalu ingin didengarkan tapi lebih mendengar dan memahami keinginan orang lain.

Kalau saya minta Anda dengarkan dan Anda malah menasihati saya,
Anda tidak memberikan apa yang saya minta.

Kalau saya minta Anda dengarkan dan Anda malah mengatakan mengapa saya seharusnya tidak merasa seperti itu,
Anda menginjak-injak perasaan saya.

Kalau saya minta Anda dengarkan dan Anda malah merasa punya sesuatu untuk mengatasi masalah saya, walaupun tampaknya aneh,
Anda sungguh mengecewakan saya.

Dengarlah!
Yang saya minta hanyalah agar Anda mendengarkan.
Jangan bicara atau berbuat sesuatu, cukup dengarkan saja.

(Sean Covey, terinspirasi oleh Ralph Roughton, M.D.)


*Mungkin setelah membaca nama di akhir kutipan, bisa diketahui training apa yang saya ikuti.. :)

Comments

Popular Posts