Kisah dalam Hariku

Aku percaya setiap hari menyimpan ceritanya sendiri.
Aku percaya setiap hari memiliki berkat tersendiri.
Semua hanyalah tentang bagaimana mata kita memandang dan bagaimana kita berbagi tentang cerita dan berkat itu.

Jumat, 6 November 2015
Sibuk mempersiapkan dan menjaga stand bazaar di sebuah mall di Jakarta Barat. Seharian penuh berada di mall tersebut. Sore hari, saat membeli minuman dan membuka dompet, aku baru tersadar kalau aku tidak mendapati KTPku. Kartu yang selalu di barisan paling depan di susunan kartu di dompetku itu raib. Panik! Kubuka semua selipan dompet, hasilnya nihil.
Oh No!! Panjang nih urusan..
Otakku langsung berpikir keras, kapan terakhir kali aku mengeluarkan KTP dari dompet.

Kamis, 5 November 2015
Dengan penuh semangat aku membeli paket pemeriksaan di sebuah laboratorium di kawasan Cideng. Kebetulan aku melewati lab tersebut dan hari ini adalah hari terakhir diskon 20% untuk seluruh jenis pemeriksaan. Karena belum pernah memeriksakan diri di lab tersebut, aku dimintai KTP untuk registrasi data pasien. KTP tersebut telah sempat aku masukkan kembali ke dompet tapi si mbak bagian registrasi meminta ulang karena ada bagian alamatku yang belum dicatat lengkap. Kukeluarkan lagi KTPku..

Jumat, 6 November 2015
Ahh.. Sepertinya KTPku tertinggal di lab tersebut. Buru-buru kutelepon lab untuk menanyakan apakah ada kartu penting milikku tertinggal di sana. Di tengah ramainya mall, aku heboh sendiri memikirkan nasib KTPku. Saat terhubung di telepon dengan orang lab, jawaban mengecewakan kudapat.
Sepertinya tidak ada, Bu karena kemarin sudah dirapikan semua tapi tidak ditemukan KTP atau barang hilang lainnya.”
Tapi aku sedikit memaksa dengan meminta dia untuk memeriksa ulang. Kuberikan nama dan nomor ponselku agar pihak lab dapat menghubungiku. Masih berharap KTPku tidak hilang.
Otakku pun masih terus berputar mencari di mana KTP itu kuletakkan terakhir kali. Ada sedikit keyakinan bahwa kartu tersebut benar tertinggal di lab. Tapi jawaban 'tidak ada' dari si mbak lab membuat pupus harapanku.
Setelah menutup telepon, aku langsung berpikir bagaimana cara mengurus KTP hilang dan membuat yang baru.
Harus ke kantor polisi, ke ketua RT, kelurahan dan panjanggggggnya birokrasi Indonesia seperti biasa.. :(
Hadeehhhhh..

Sabtu, 7 November 2015
Sekali lagi kusebutkan bahwa setiap hari akan bercerita tentang berbagai kisah.
Kubuka mataku yang amat berat karena aku baru dapat tertidur nyenyak pada subuh. Semalaman, badan dan tenggorokanku sakit. Sakit tenggorokan memang sangat menyiksaku. Dan pagi ini aku bangun tanpa suara.. :((
Rasanya malas untuk memulai hari tapi aku harus pergi berjualan di bazaar. Mau tak mau aku memaksakan diriku untuk bangun.

Biasanya, aku akan memposting sebuah foto bersama Larry di setiap tanggal 7.
Hari ini, tanggal 7 yang ke86 sejak kami berpacaran dan tanggal 7 yang 14 sejak kami menikah.
Tapi postingan yang biasanya kulakukan harus kutunda karena pagi hari aku sudah disibukkan dengan urusan pemesanan babang GoJek untuk mengantar pesanan pastry.

Sedikit cerita mengenai GoJek.
Sekarang tarif GoJek telah kembali normal, dari yang hanya 10.000 bisa menjadi hampir 60.000. Aku sendiri tadi pagi dikenakan ongkos 51.000 untuk jarak sekitar 20 km. Aku memang sudah tahu hal tersebut karena beberapa hari yang lalu telah memeriksa ongkosnya untuk kepentingan pembayaran oleh customer.
Awalnya aku menggratiskan ongkos kirim karena hanya 10.000. Tapi per November ongkosnya menjadi normal, menghitung jarak tempuh.
Aku secara fair menjelaskan keadaan tersebut kepada customer yang memang telah membayar dari bulan lalu. Ongkos kirim yang cukup tinggi membuatku meminta si customer untuk membayar setengahnya saja. Win win solution. Sisanya aku yang menanggung.

Dan tadi setelah 'driver found', si babang GoJek meneleponku.
GoJek: Dengan Ibu Veliska ya. Saya dari Gojek. Ibu pesan ya. Sudah tahu harganya?
Aku: Sudah, Pak.
GoJek: Ibu mau?
Aku: Iya, Pak. Mau.
GoJek: Ok, ditunggu ya, Bu.

Setelah menutup telepon, ada sesuatu yang hinggap di pikiranku. Apa belakangan ini si babang kehilangan orderan yang biasa laris manis sampai dia bertanya seperti itu. Aku tahu ongkos kirim GoJek sekarang menjadi agak mahal. Akupun harus nombok. Tapi harapku semoga para rider itu tetap laris manis, tetap banyak menerima order..
Dan yang pasti aku tak lagi malas untuk memulai hari, saat menyadari di luar sana begitu banyak orang yang berjuang untuk hidupnya.

One of much blessings today.. :)


Berangkatlah aku menuju mall, bazaar hari kedua.
Selesai merapikan barang dagangan, aku duduk dan memutar otak untuk menulis kata-kata tanggal 7. As always.. hehehe..
Tiba-tiba muncul nomor tak dikenal di ponselku.
V : Halo?
NN : Halo, dengan mbak Veliska ya.
V : Iya (sedikit bingung)
NN : Saya Yani dari laboratorium di Cideng.
V : OH! (langsung muncul harapan dan teringat barangku yang hilang)
NN : Mbak kemarin telepon cari KTPnya ya. Iya mbak kemarin kan registrasi sama saya di lab. KTPnya ketinggalan dan ada di saya. Kemarin saya kejar mbak tapi ga keburu.
V : (dengan muka super sumringah) aahh.. Puji Tuhan!! Ketemu KTPku. Tolong simpan ya, mbak nanti Senin aku ambil.

Menutup telepon dengan rasa syukur luar biasa. Another blessing come to my life in this day.
Bye, birokrasi ribettt.. Ga jadi ribet bikin ulang KTP.. hahaha...

Tahu kenapa aku merasa aku merasa begitu luar biasa?
Kenapa aku sampai begitu sumringahnya menerima telepon dari orang lab?

Jumat, 6 November 2015
Dalam keputusasaanku dalam menerima kenyataan kalau KTPku lenyap, tiba-tiba aku teringat.
Ada Santo Antonius dari Padua.
Santo yang seringkali membantu kita menemukan barang hilang.
Hari Minggu lalu, saat Misa Bulanan Choice, Romo Benny bercerita mengenai kekuatan doa Santo Antonius ini. Aku buka Google mencari doa tersebut. Kutemukan sebuah blog yang bercerita mengenai doa ampuh ini.
Doanya singkat:
Santo Antonius, penemu iman yang hilang, bantulah kami untuk menemukan kembali segala sesuatu yang hilang dari kami, jasmani maupun rohani.”

Aku ucapkan berulang kali dalam hati dan kalimatnya menjadi:
Santo Antonius, penemu iman yang hilang, tolong temukan KTPku. Tuhan, tolong carikan KTPku”

Sambil menjaga bazaar, kuucapkan terus kalimat singkat tersebut.
Aku memang sering mendengar mengenai Santo Antonius. Beberapa kali aku mendengar kesaksian temanku mengenai barang hilang yang akhirnya ditemukan kembali. Tapi saat aku mengalami sendiri dan mendoakannya, sempat sedikit ada keraguan. Bagaimana caranya KTPku bisa kembali? Kulihat dompetku, berharap tiba-tiba KTP tersebut muncul setelah berdoa. Tapi koq rasanya tak mungkin ya.. Kalau itu terjadi, mejikkk namanya.. hahaha...

Tapi ya namanya berusaha, tak ada salahnya aku mengucap doa tersebut. Dengan harapan semoga KTPku ditemukan.

Sabtu, 7 November 2015
Setelah kemarin tanpa kabar mengenai KTP dan berpasrah diri, akhirnya hari ini aku mendapat kepastian mengenai KTPku.
Aku yakin dan percaya bahwa kekuatan doa yang membantuku, imanku yang menolongku.
Itulah kenapa rasanya aku ingin melompat saat menerima kabar mengenai keberadaan KTPku.
Bahwa aku telah dibantu oleh Tuhan melalui perantaraan doaku kepada St. Antonius dari Padua.

Ahh.. What a blessed day...
And also a lovely day I have..

Happy 86th Lovely Day, dear Larry..
Love you always..

This is my story.. I randomly tell about this day. Bukan karena aku bawel dan ingin menceritakan semua hal.
Tapi memang setiap hari yang kita lalui menyimpan kisahnya sendiri.
Tentang hidup, iman, cinta, dan perjuangan.
Keputusan ada di tangan kita untuk menemukan kisah tersebut dan menjadikan hari kita bermakna atau membiarkan hari-hari berlalu begitu saja...


Happy Weekend, Blessed People.. :)

Comments

Popular Posts